Beranda » Helikopter Kirim Bantuan dan Angkut 8 Korban Longsor di Kabupaten Luwu

Helikopter Kirim Bantuan dan Angkut 8 Korban Longsor di Kabupaten Luwu

LUWU, PERISTIWAONLINE.COM – Helikopter milik Polda Sulsel berhasil membawa membawa bantuan logistik ke Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu setelah gagal akibat terkendala cuaca buruk, Minggu (5/5/2024).

Bantuan logistic tersebut sangat diharapkan warga yang menjadi korban bencana banjir bandang dan longsor lantaran selama tiga hari wilayah mereka terisolasi.

“Kita coba lagi hari ini mengirim bantuan menggunakan helikopter, dan Alhamdulillah sudah bisa tembus ke wilayah terdampak yakni Kecamatan Latimojong setelah sebelumnya gagal,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

Dia mengaku terus berupaya memastikan bantuan pangan tiba di daerah terisolir, seperti Kecamatan Latimojong yang terdampak parah oleh banjir dan tanah longsor.

Diperoleh informasi, pilot helikopter awalnya ragu mengirimkan bantuan ke Latimojong karena cuaca yang mendung, namun salah seorang warga Desa Ulu Salu mengirimkan Direct Massage ke Instagram Humas Pemprov Sulsel, jika cuaca di Desa Ulu Salu cerah.

Pesan tersebut dikirimkan warga Desa Ulu Salu bernama Nila, yang meminta bantuan agar bisa ikut ke Belopa menggunakan helikopter.

“Terima kasih Bapak Gubernur atas bantuannya untuk warga Desa Ulu Salu, karena sudah dua hari ini kami menunggu. Kemarin, saya sempat melihat heli di atas Desa Ulu Salu tapi ternyata tidak bisa mendarat karena kabut, dan hari ini Alhamdulilah bisa mendarat dan menyalurkan bantuan,” kata Nila.

Selain menyalurkan bantuan, delapan warga Kecamatan Latimojong turut dievakuasi ke Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu, termasuk Nila dan ibunya.

Warga Desa Boneposi, Ramlah Baddu, mengaku ikut menumpang di helikopter menuju Belopa karena sebelum terkena musibah banjir dan tanah longsor, rumahnya mengalami kebakaran. Seluruh dokumennya hangus terbakar, begitupun harta bendanya.

“Habis kebakaran, kena longsor lagi. Sisa baju di badan ini, semua habis,” kata Ramlah Baddu, yang berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 41 Boneposi.

Sementara, Hasrianti yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Pajang, Desa Pajang, juga ikut ke Belopa menggunakan helikopter. (MAR)

 

 

 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KEATAS