Beranda » Usai Anggota Densus 88 Ditangkap, Gedung Kejagung Diteror Drone hingga 4 Kendaraan Rantis Brimob

Usai Anggota Densus 88 Ditangkap, Gedung Kejagung Diteror Drone hingga 4 Kendaraan Rantis Brimob

JAKARTA, PERISTIWAONLINE.COM – Usai seorang anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri ditangkap Polisi Militer pengawal Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Febrie Adriansyah pengawal di sebuah restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Gedung Kejagung mendapat teror, pada Selasa(21/5/2024).

Hal itu muncul dari video mencurigakan yang beredar dikalangan wartawan pada Selasa, 21 Mei lalu.

Berdasarkan video singkat berdurasi 16 detik, terlihat konvoi belasan kendaraan roda dua dan roda empat, motor dan mobil, di sekitaran kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.

Belasan Kendaraan tersebut sempat berhenti selama beberapa saat di depan gerbang utama kantor Kejagung sambil membunyikan sirine dengan keras.

Beberapa saat kemudian, kendaraan-kendaraan tersebut berangsur-angsur pergi dengan dipimpin oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.

Drone yang melintas diatas gedung Kejagung.

Dalam aksi tersebut, terdapat sekitar 15 sepeda motor yang dikendarai oleh orang-orang berbaju hitam dan dua mobil besar yang berjalan beriringan. Kedua mobil itulah yang membunyikan sirine dengan keras.

Dalam video itu, tidak ada keterangan lebih lanjut yang menjelaskan maksud dari aksi tersebut. Tidak diketahui juga alasan dari belasan kendaraan itu membunyikan sirine dan berhenti di depan gerbang kantor Kejaksaan Agung.

Namun, rombongan kendaraan itu disebutkan telah mengitari kantor Kejaksaan Agung sebanyak 8 kali.

Dari informasi yang dihimpun, sejak penanggkan anggota Densus 88 tersebut, sejak senin (20/5/2024) gedung Kejagung disambangi rombongan kendaraan taktis atau rantis Brimob, kendaraan pengurai massa lengkap dengan motor trail dan senjata laras panjang.

Sekira pukul 23.00 WIB rombongan itu sempat berhenti cukup lama didepan gerbang gedung Kejagung, beberapa kali mereka mengeber-geber kendraannya sehingga membuat petugas pengamanan dalam (Pamdal) menutup gerbang.

Teror serupa juga terjadi pada Selasa (21/5/2024) sekira pukul 19.00 WIB petugas Pamdal Kejangung bergerak ke arah lapangan didepan gedung Kartika, disebutkan bahwa ada drone yang melintas. Setelahnya beberapa tim penembak drone disiagakan.

Empat kendaraan hitam diduga milik Brimob dan sekitar 15 sepeda motor trail melintas didepan gerbang gedung Kejagung.

Kemudian gedung Kejagung kembali didatangi empat kendaraan hitam diduga milik Brimob, kendaraan itu sempat berhenti didepan gerbang gedung Kejagung sekira pukul 22.40 WIB,  Selasa (21/5/2024).

Rombongan mobil tersebut sempat membunyikan strobo beberapa kali, namun setelah mobil itu melintas beberapa mobil Polisi Militer yang semula parkir disisi dalam kemudian maju ke sisi luar gedung Kejagung.

Kejadian ini diduga terkait kasus besar yang sedang ditangani Kejagung, adanya sosok bintang empat yang diduga melindungi praktik ilegal tambang timah.

Seperti dikatakan Iskandar Sitorus mengenai sosok bintang empat yang diduga melindungi praktik ilegal tambang timah tersebut adalah pensiunan bintang 4 berinisial B.

Modus B yakni mengakomodir praktik hitam tambang timah melalui mantan anak buahnya, bahkan B ini mengorganisir sampai terjadinya pembelian smelter. (WAN)

 

 

 

 

 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KEATAS