Beranda » Berharap Mendapat Berkah Malah Terancam Kelaparan

Berharap Mendapat Berkah Malah Terancam Kelaparan

KOTA BARU, PERISTIWAONLINE.COM – Ratusan warga yang mencari nafkah sebagai nelayan di Desa Rampa Manunggul, Kecamatan Sampanahan Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan merasa terganggu dengan hilir mudiknya kapal tugboad penarik tongkang di Teluk Pamukan.

Seorang warga Desa Rampa Manunggul, Ifan (44) mengatakan kepada media ini, Teluk Pamukan merupakan tempat masyarakat mencari nafkah yang 85 persen penduduknya berprofesi sebagai nelayan.

“Saya petani, namun masyarakat disini 85 persen adalah nelayan, termasuk sebagian teman dan keluarga saya”, kata Ifan mengawali ceritanya, Jum’at (24/05/2024).

Pemukiman warga Desa Rampa Manunggul.

Lebih lanjut Ifan mengungkapkan, perairan Teluk Pamukan banyak dilintasi kapal tugboad milik perusahaan pengangkut batu bara dan CPO (Crude Palm Oil/Minyak Kelapa Sawit).

“Teluk Pamukan sering dilintasi kapal tugboad milik perusahaan pengangkut batu bara dan CPO yang merupakan hasil kekayaan alam daerah kami”, ujar Ifan.

Menurut Ifan, dengan hadirnya perusahaan tersebut awalnya mereka berharap mendapat manfaat dan keuntungan, namun ternyata malah sebaliknya.

“Hadirnya perusahaan tersebut awalnya kami berharap mendapat manfaat namun kalau begini justru sebaliknya, ekosistem hasil laut menjadi terganggu dan warga kami pun terancam kelaparan karena kehilangan mata pencaharian”, imbuhnya.

Udang hasil tangkapan yang di jemur.

Penderitaan itu semakin bertambah karena di desanya sangat kesulitan air bersih dan belum masuknya aliran listrik.

“Sudah tempat kami kesulitan air bersih karena belum ada PDAM, penerangan juga belum ada karena PLN belum masuk”, keluh Ifan.

Lanjut Ifan, warga desa sangat berharap ada perusahaan yang dapat membantu memasarkan hasil tangkapan ikan atau ada investor yang masuk membuat pabrik pengolahan ikan.

“Sebenarnya harapan nelayan, ada perusahaan yang bisa membantu memasarkan hasil tangkapan atau  ada investor yang membuat pabrik pengolahan ikan, kalau begini bukan keberkahan yang kami dapat tapi rasa was-was”, pungkas Ifan menutup perbincangannya. (ONE)

 

 

 

 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KEATAS
Exit mobile version