JAKARTA, PERISTIWAONLINE.COM – Petisi mendesak agar Miftah Maulana Habiburrahman dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden muncul usai pria yang akrab disapa Gus Miftah itu viral menghina penjual es teh.
Perlakuan Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh keliling itu dengan sebutan kasar saat acara tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, rupanya masih menyisakan kekecewaan di kalangan publik.
Kejadian bermula dari Sunhaji yang menjajakan es tehnya dalam tabligh akbar Gus Miftah. Lalu, para jemaah memintanya untuk memborong minuman yang dijual.
“Oh, ngeborong. Es tehmu masih banyak nggak? Masih? Ya sana dijual, goblok! Jual dulu, kalo nggak laku, ya sudah, takdir,” ejek Gus Miftah yang disambut tawa oleh rekan-rekannya.
Sunhaji pun hanya terdiam ketika diolok-olok. Ia sempat menghela napas panjang dan tersenyum simpul usai mendapat hinaan tersebut.
Menyusul kejadian tersebut, ada desakan beredar berisi petisi dari laman change.org dengan judul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” yang ditujukan kepada Prabowo.
Pemrakarsa petisi, Dika Prakasa, meminta agar Presiden Prabowo Subianto meninjau ulang posisi yang diberikan kepada Gus Miftah. Dika berpendapat tindakan Gus Miftah bertentangan dengan prinsip Prabowo yang menghargai para pedagang kaki lima, seperti penjual bakso, serta nelayan.
Dika juga menegaskan bahwa jika tindakan Gus Miftah terus dibiarkan, hal tersebut dapat merusak citra pemerintahan Prabowo.
“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segara copot Gus Miftah!” sebut Dika.
Akibatnya publik pun menyampaikan dukungan terhadap petisi ini pada kolom komentar.
Salah satu penandatangan petisi, Augustinus Sitorus, menyatakan perbuatan Gus Miftah sangat mencoreng jabatan Utusan Khusus Presiden.
Oleh karena itu, dia meminta agar Gus Miftah segera dicopot dari jabatannya.
“Karena perbuatan Gus miftah sungguh sangat mencoreng jabatan yg ia terima sbagai UKP bidang ke agamaan. Tidak mencerminkan pemuka agama yg baik..harap copot segera dari jabatannya,” tulis Augstinus.
Sementara itu, adapula komentar senada lainnya seperti, Hera Sintya. dan kucay mengaku tidak rela uang pajak yang dibayarkannya digunakan untuk menggaji Gus Miftah.
“Saya nggak rela pajak saya digunakan untuk bayar orang nirempati dan nggak mendidik kayak dia, mubadzir (percuma)!!” ungkap seorang wanita bernama Hera Sintya.
“Copot Gus Miftah karena telah menghina orang yang sedang berjuang keras untuk keluarganya, apalagi sampai menyebut kata ‘goblok’,” ujar seseorang bernama Kucay.